Posts

Showing posts from August, 2018

Pengertian Las Atau Welding

Image
Nino's Blog - Pengertian Las Atau Welding. Ilustrasi Gambar Las Dalam tulisan sebelumnya, Nino mengatakan ingin membuat alat las menggunakan trafo bekas. Namun sebelum Nino mewujudkan keinginan itu, alangkah baiknya kalo Nino tahu dulu apa itu las atau welding, sehingga nantinya apa yang Nino buat bisa sesuai atau setidaknya mendekati dengan apa yang Nino butuhkan. Jadi apa sih las itu? Pengertian Las atau Welding secara umum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cara menyambung besi dengan cara membakar. Menurut Nino pengertian tersebut masih kurang jelas sih, karena belum mampu menjelaskan apa yang dimaksudkan dari las itu sendiri. Dan ternyata benar ada beberapa versi dari pengertian las, namun jika disimpulkan pengertian las adalah proses penyambungan dua atau lebih bahan logam dengan menggunakan energi panas atau kalor. Kakak-kakak tahu apa perbedaan dari dua definisi diatas? Yup, perbedaan yang paling utama adalah "besi" dan "logam".

Kenapa Listrik Rumah Menggunakan Arus Bolak-Balik (AC)?

Image
Nino's Blog - Kenapa Listrik Yang Dialirkan Dari PLN Kerumah-rumah Menggunakan Jenis Arus Bolak-Balik Atau Alternating Current (AC)? Ilustrasi Gambar Transmisi Energi Listrik - SUTET Adakah diantara sobat Nino yang penasaran kenapa listrik dirumah kita menggunakan jenis bolak-balik (AC) sedangkan kebanyakan alat elektronik yang ada dirumah menggunakan listrik searah (DC)? Kalau dipikir secara awam kok kayaknya bikin nggak efisien ya, soalnya kalau ingin menggunakannya harus dirubah dulu dari AC ke DC, kenapa nggak dari sono nya aja langsung dikirim dalam bentuk listrik DC. Selain itu kan katanya listrik AC itu lebih berbahaya dibandingkan listrik DC 🤔. Itu salah dua contoh pertanyaan yang dulu menggelayut dikepala Nino sebagai orang awam yang kurang pengetahuan. Yah setidaknya dari rasa ingin tahu tersebutlah kini Nino sedikit lebih mengerti alasan kenapa dirumah-rumah menggunakan arus listrik AC. Dan ternyata memang banyak alasan kenapa para produsen listrik (PLN) lebih m

Tabel Ukuran Kawat Berdasarkan Kuat Arus Listrik

Image
Nino's Blog - Ukuran Kawat Penghantar Berdasarkan Kuat Arus Listrik Yang Mampu Diterimanya. Ilustrasi Gambar Ukuran Kabel Dalam dunia kelistrikan, untuk menentukan besar ukuran penampang penghantar listrik (kabel) yang perlu kita perhatikan adalah besar kuat arus listrik (ampere) yang akan kita alirkan. Karena jika kita salah dalam menentukan ukuran penampang penghantarnya, yang paling sering terjadi adalah penghantar atau kabel akan putus atau terbakar karena ukurannya terlalu kecil dibandingkan kuat arus yang melewatinya. Jadi sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya kebakaran akibat terbakarnya penghantar atau kabel listrik, alangkah baiknya jika kita tahu berapa ukuran penghantar yang kita butuhkan untuk mengalirkan arus listrik yang kita gunakan. Dibawah ini Nino coba membuat tabel yang bisa kita gunakan sebagai panduan untuk menentukan ukuran penghantar atau kabel yang akan kita gunakan. Dibawah ini adalah tabel ukuran kawat penghantar atau k

Reaktansi Listrik

Image
Reaktansi Listrik Nino's Blog - Apa Itu Reaktansi Listrik. Sobat Nino pernah dengar istilah reaktansi listrik? Kalo belum atau mungkin pernah tapi tidak terlalu memperhatikan, kali ini yuk kita pahami bersama. Bagi yang belum tahu Reaktansi Listrik adalah hambatan yang terjadi pada arus bolak-balik (AC) atau yang lebih tepatnya merupakan perlawanan sebuah rangkaian atau sirkuit elektronika terhadap perubahan tegangan atau arus listrik karena adanya induktansi atau kapasitansi . Pada dasarnya reaktansi listrik hampir sama dengan resistensi atau hambatan listrik. Satuan dalam pengukurannya pun sama yaitu "Ohm  (Ω) ". Perbedaan antara reaktansi dan resistensi yang paling utama adalah nilai reaktansi hanya bisa diukur ketika dialiri listrik arus bolak-balik (AC). Kenapa bisa begitu? Karena reaktansi hanya terjadi ketika adanya perubahan tegangan atau arus listrik pada sebuah rangkaian. Sedangkan pada arus listrik searah (DC) nilai tegangan dan arus listriknya tetap