Reaktansi Induktif dan Kapasitif Versi Lalu-Lintas

Nino's Blog - Memahami Reaktansi Induktif Dan Kapasitif Dengan Cara Membandingkannya Dengan Lalu-Lintas Darat. Membandingkan dengan sesuatu yang terlihat adalah salah satu cara Nino memahami kerja sesuatu yang tidak terlihat. Jika pada tulisan sebelumnya Nino sudah menjelaskan tentang reaktansi listrik (induktif dan kapasitif) secara ilmu fisika, pada tulisan kali ini Nino akan mencoba untuk menjelaskannya dengan cara yang berbeda. Cara yang akan Nino pakai kali ini adalah membandingkannya dengan lalu-lintas darat.

Sebelum berlanjut kepenjelasan,  terlebih dahulu Nino akan memberitahukan istilah dalam listrik apa saja yang akan Nino rubah menjadi istilah dalam lalu-lintas.

  • Reaktansi (ohm) = Kemacetan atau hambatan
  • Tegangan listrik (volt) = Kecepatan kendaraan
  • Kuat arus listrik (ampere) = Volume atau jumlah kendaraan
  • Frekuensi listrik (hertz) = jumlah kendaraan yang putar arah
  • Arus DC = Jalan satu arah (searah)
  • Arus AC = Jalan dua arah
  • Induksi = Tabrakan (yang mengakibatkan kendaraan keluar jalur)
  • Induktor = tempat putar arah
  • Kapasitor = Tempat parkir
Setelah kita tahu apa saja yang sudah dirubah, selanjutnya Nino akan masuk kepada penjelasannya.
  1. Reaktansi atau hambatan adalah suatu kondisi lalu-lintas menjadi tersendat terjadi karena adanya kendaraan yang berputar arah atau masuk area parkir pada jalur dua arah. 
  2. Reaktansi Induktif adalah kemacetan yang terjadi karena adanya tempat dan kendaraan yang berputar arah sehingga terjadi tabrakan yang mengakibatkan adanya kendaraan yang keluar jalur. Reaktansi induktif berbanding lurus dengan frekuensi, jadi banyaknya kemacetan akibat kecelakaan berbanding lurus dengan jumlah kendaraan yang berputar arah. Coba sobat Nino bayangkan ketika melewati jalur lingkar atau arteri dimana kendaraan berjalan cepat namun ada tempat dan kendaraan yang berputar arah. Semakin banyak tempat dan kendaraan berputar arah tanpa menurunkan kecepatan maka akan semakin banyak hambatan dan kecelakaan yang terjadi (listrik tidak punya rem, jadi dia cuma bisa melambat kalo menabrak atau jalurnya menyempit ๐Ÿ˜). Sudah bisa dipahami? Ok kita lanjut, kenapa pada arus DC tidak terjadi reaktansi induktif? Ya jawabannya sudah jelas, karena pada jalur searah tidak ada tempat untuk berputar arah. Jadi kendaraan mampu berjalan lancar sampai tujuan.
  3. Reaktansi Kapasitif adalah kemacetan yang terjadi karena adanya kendaraan yang masuk kearea tempat parkir. Pada arus AC karena kendaraan bisa berputar arah maka area parkir hanya akan jadi tepat singgah sementara dan lalu-lintas hanya terhambat atau tersendat namun masih bisa melanjutkan perjalanan. Beda halnya pada arus DC dimana kendaraan tidak diperbolehkan berputar arah, maka ketika tempat parkir penuh dan masih ada kendaraan yang akan masuk dibelakangnya maka yang terjadi adalah macet total tanpa bisa bergerak. Jadi kesimpulannya, kapasitor pada arus DC merupakan portal yang membuat listrik tidak dapat mengalir lagi.
Jadi sesuai dengan definisi reaktansi, dimana hambatan yang terjadi pada jalur dua arah hanya membuat lalu-lintas tersendat namun masih bisa melanjutkan perjalanan. Sedangkan pada jalur searah kendaraan tidak diperbolehkan putar arah meski ada tempatnya, maka kendaraan hanya akan melewatinya saja dan melaju dengan lancar, sedangkan ketika melewati tepat parkir atau kapasitor, yang terjadi pada arus searah (DC) adalah macet total, bukan terhambat lagi, tapi berhenti.

Nah kira-kira bagaimana menurut pendapat sobat Nino dengan penjelasan diatas? Lebih mudah dipahami atau malah bikin tambah pusing?๐Ÿ˜ Kalo buat Nino pribadi sih lebih gampang dipahami yang ini daripada penjelasan pada reaktansi listrik menurut ilmu fisika yang sebelumnya.

Kayaknya segini dulu deh ya tulisan tentang reaktansi induktif dan kapasitif versi Nino kali ini. Sekiranya ada kekeliruan dalam penulisan maupun penjabaran yang sobat Nino temui pada tulisan ini, mohon koreksi dan masukannya yang bisa sobat sampaikan via komentar atau email.

Jika sekiranya tulisan ini menginspirasi dan layak untuk dibagikan, mohon bantuannya untuk klik tombol share ya sobat.. Semoga bermanfaat untuk kita semua... Salam....

Comments

Popular posts from this blog

Tabel Ukuran Kawat Berdasarkan Kuat Arus Listrik

Bagian-Bagian Transformator Dan Fungsinya

Kenapa Listrik Rumah Menggunakan Arus Bolak-Balik (AC)?